16/03/15

Cheat cheat cheat

LEBIH BAIK NGGAK USAH NGOPEK DARIPADA PAS KOPEKAN DAH SIAP, SUDAH SIAP UNTUK ULANGAN MALAH NGGAK NGOPEK.. KARENA GURUNYA PARAH!!

JIKA SUDAH TAU JAWABAN ULANGAN, JANGAN SEKALI-KALI NGASIH TAU TEMANMU KARENA BELUM TENTU SI TEMAN BAKAL BALIK NGASIH TAU.

JIKA KALIAN MEMBERI TAU LALU MEREKA BALIK MEMBERI TAU DAN SETELAH ITU MEREKA BERTANYA LAGI.. YA UDAH KASIH TAU AJA SELAMA MEREKA NGASIH TAU, DAN JIKA KAMU EMANG PELIT YA UDAH BILANG AJA “NGGAK TAU” BIAR IMPAS.

TETAPI JIKA KALIAN MEMBERI TAU LALU KALIAN BERTANYA DENGAN MEREKA TAPI MEREKA TIDAK MENJAWAB MUNGKIN KARENA PELIT, ANCAM KALAU KAMU TIDAK AKAN MEMBERINYA JAWABAN LAGI.

DAN JIKA DIA BILANG “YA UDAH!” SEBAIKNYA KAMU MENJAWAB “SEMPAT AJA KAU NANYAK MA AKU, SUMPAH NGGAK BAKAL KU KASIH TAU!!”

JIKA ADA YANG BERTANYA TAPI KAMU TIDAK MENJAWAB DAN MEREKA MENGANCAMMU DAN KAMU TAKUT LALU MEMBERI JAWABAN SAMA SAJA KAMU BODOHH! SOK BAIK!!

DAN JIKA KAMU TETAP TIDAK INGIN MEMBERI JAWABAN BILANG AJA “ADUH STRESS KALI AKU, SALAH LA NI” ATAU “EH JAWABAN AKU NGASAL, NGGAK NGERTI LA CARANYA” ATAU “AKU NGGAK TAU, KAU TAU?”.

JANGAN MERASA KASIHAN AMA ORANG YANG NGGAK TAU JAWABAN, BELUM MEREKA BANTUIN KITA DAPAT JAWABAN.

JANGAN BERBANGGA JIKA DAPAT NILAI ULANGAN BAGUS KARENA JIKA TERLALU BANGGA AKAN MEMBUAT KITA MERASA LEBIH BAIK, HASILNYA DI ULANGAN SELANJUTNYA MALAH MENURUN.

PERCAYALAH BAHWA SEDETIK MELAKUKAN SESUATU AKAN MEMBUAT KITA SADAR.

PERCAYALAH BAHWA SEDETIK MELAKUKAN SESUATU AKAN MENAMBAH PENGALAMAN.

12/03/15

HAM

Dosen saya yang tidak setuju dengan pidana mati berpendapat kalau pidana mati itu ibarat memotong ranting, artinya kurang memberi dampak yang signifikan bagi orang lain (yang mungkin akan mengulanginya), karena jelas ranting bisa tumbuh lagi. Dan ia berharap agar akarnya lah yang dicabut sampai lepas supaya kriminalitas itu yang benar2 lenyap dan tuntas, bukan para kriminalnya.

Dia secara tersirat lebih memilih cara yang dipakai pemerintah Norway yang lebih ke arah rehabilitative dan tidak ada pidana mati sama sekali. Intinya, ia menganggap pemidanaan sebagai pembalasan itu = motong ranting, sedangkan pemidanaan sebagai pemulihan = cabut akar.

Sebenarnya saya setuju dengan pendapat Ibu ini, emang kalau hanya memotong ranting terlalu gampang untuk dikatakan menyelesaikan masalah, yah mungkin menunda. Tapi.

Oke kita anggap saja mencabut akar tersebut sebagai solusi, oleh karenanya pasti butuh waktu yang cukup lama. Sedangkan memotong ranting itu cepat tapi efeknya pun juga sebentar, akan tumbuh lagi.

Maka dari itu menurut saya, jika kita semua sepakat untuk menunggu selagi berusaha bersama2 sampai akar itu tercabut selamanya dari tanah (yang notabene butuh waktu lama), bukankah lebih baik kalau waktu yang ada selama kita menunggu itu digunakan untuk memotong rantingnya secara berkala juga?

Get it?

Gini deh, contoh.

Ada pohon depan rumah kita yang merusak pemandangan. Makanya kita pengen musnahin itu pohon. Di kehidupan nyata pasti digergaji lah ya, tapi karena ini contoh jadinya dilebayin aja.

Kita pengen musnahin itu pohon dengan mencabutnya sampai akar2nya. Bisa dikira2 sendiri lah makan waktu berapa bulan, taon mungkin.

Pohon ini semakin lama daunnya semakin lebat dan semakin mencegah kita melihat pemandangan indah di luar sana. Ga sabar lah ya kalo kita nungguin sampe akar pohon itu lepas.

Makanya, selagi kita berusaha untuk menghilangkan pohon itu selama2nya, kita pun juga memilih untuk memotong ranting2 yang ada di pohon itu secara rutin.

Ah gitulah.