27/12/14

Gloomy version of What a Wonderful World


...because the world doesn't always seem to be as wonderful as the song told, or it's just my voice that never was as good as I thought it was when I were a kid. HA HA HA

seorang teman pernah ngomong ke saya yang sedang marok-maroknya bernyanyi dan berukulele ria,

"kamu cocok main ukulele."

dengan tersipu malu saya membalas, "kenapa?"

"suara fals-mu jadi ga terlalu kedengaran karna ketutup sama genjrengan."








what a rude thing to say to someone who secretly wanna be a singer!!

02/12/14

Mulai lagi

Dengan alur maju mundur namun mudah dicerna, penonton akan disajikan sebuah kisah drama musik tentang keterpurukan yang dihadapi oleh seorang eksekutif produser musik paruh baya yang nyentrik dan seorang wanita muda yang gemar menciptakan lagu untuk kepuasan pribadinya. Pada acara musik di sebuah kafe kecil mereka dipertemukan. Wanita itu, atas ajakan mendadak temannya, terpaksa melantunkan salah satu lagu gubahannya diiringi petikan gitar yang ia mainkan sendiri. Hal ini disaksikan oleh sang eksekutif produser yang sedang mabuk sambil mengimajinasikan sebuah panggung konser dari lagu tersebut. Belakangan, ia muak dengan musik-musik sekarang. Dari situ muncul inspirasi dan lahirlah sebuah ide yang belum tentu cemerlang, terutama karena keterbatasan dana. Maka sejak itu, dimulailah usaha mereka demi mewujudkan impian yang baru seumur jagung tersebut.
 
 
Di film ini kamu akan mendengarkan suara pelan nan lembut dari aktris cantik berkebangsaan Inggris, Keira Knightley. Ada Adam Levine yang ikut berperan sebagai salah satu karakter inti yang juga menyumbangkan suaranya pada beberapa lagu. Meski terbilang baru dalam bidang perfilman, aktingnya layak diapresiasi. Selain itu, kemampuan berakting dari Mark Ruffalo yang tidak perlu diragukan lagi, serta ditunjang oleh aktor-aktris pendukung lainnya yang ikut berkontribusi atas keberhasilan film ini. Dari sisi cerita, mungkin terdengar basi dan klise, tapi hal tersebut mampu ditutupi dengan skenario dan dialog yang menarik dari para karakternya. Alasan-alasan di atas menjadikan film ini patut ditonton oleh kamu yang butuh hiburan. Dan terakhir, dengan lagu-lagu yang enak didengar, lumayan untuk menambah playlist di music player kamu.

16/10/14

I wanna be yours

Lagi tergila-gila sama lagu ini nih, puisi yang dibikin jadi lagu sama Arctic Monkeys.


Ngeliat beberapa video Arctic Monkeys dari awal banget sampe sekarang ini signifikan banget transformasinya. Alex Turner yang sekarang kayaknya udah semakin sok dewasa, goyang genit mulu tiap nyanyi hehehe.
Coba  gemukan dan berotot dikit gitu, pasti jauh lebih seksyih

Untung cakep dan berbakat ye, Lex :"

Nenek?

Di suatu malam yang gelap tak ada bintang sama sekali, seorang anak bertanya pada neneknya, "mengapa gelap sekali Nek?" Nenek yang bukan merupakan nenek kandung namun sudah merawatnya sejak kecil itu tak mampu berkata-kata, ia juga kebingungan dengan malam ini.
Anak itu menunggu jawaban dari neneknya yang tetap tidak menanggapi. Ia heran dengan neneknya yang selama ini selalu menjawab pertanyaannya malah terdiam saja kali ini. Ia pun menatap neneknya tersebut tanpa menuntut jawaban lagi, hanya menatapnya.
Sang nenek yang akhirnya menyadari tatapan si anak yang sudah ia anggap sebagai cucunya sendiri itu pun tersenyum lebar kepadanya, terlihat wajah manis sang nenek dengan "gigi ompong"nya. Hal ini membuat si anak tertawa seperti biasa setiap kali melihat neneknya itu tersenyum. Meledaklah tawa mereka berdua, seorang anak laki-laki berusia 7 tahun dengan seorang nenek yang baru saja memasuki usia 70 tahun malam itu.

UHYEAH

Selayaknya manusia yang mencoba survive dari segala macam goncangan. Mencoba menelusur ke segala arah yang tak terbatas namun sudah terkungkung oleh pemasukan pengetahuan yang terbatas. Apakah cobaan harus bermakna buruk? Tidak bisakah mengatakan "cobaan yang sangat menyenangkan!" daripada terus menerus berkata "cobaan yang berat :("? Dasar kau anak tak mengerti kehidupan! Bagaimana pula aku mengerti kehidupan sedang kehidupan saja tak mengerti aku? Emang siapa kau harus dimengerti oleh kehidupan? Stop bacot tak berkesudahan dari mulut monyongmu itu!
Okay :)

26/09/14

Sementara

Aku ga bisa ga bergantung sama orang lain tentang sesuatu yang belum aku mengerti sama sekali. Tapi di sini sekarang posisinya udah beda, dituntut untuk gini gitu bla bla bla, monyet! Masa iya harus nekat? Aku ga berani, aku terpaksa, dan aku tau kalian jauh lebih terpaksa.
Dan aku pun lebih monyet lagi, mencoba melakukan dan bersikap sesuai keinginan kalian. Ujung-ujungnya apa? Ga pernah maksimal. Mau gimana lagi? Emang segitu kemampuan aku, mau kalian ngomong kayak Mario Teguh pun, ya gitu-gitu aja. Kalian bilang "Mau sampai kapan? Malu sama "adik-adik"". Terserah, sejujurnya aku bosan bersandiwara, capek, mau tidur.

24/09/14

8655v

Orang-orang hebat kebanyakan bercerita tentang kehidupan orang lain, hal-hal lain, apa saja yang tidak memfokuskan pada dirinya sendiri, yang dapat memberikan manfaat atau setidaknya pengetahuan baru bagi siapapun yang membacanya. Lalu kenapa saya, yang bukan eh belum, termasuk orang-orang hebat tersebut malah ingin selalu bercerita tentang hidup saya, yang padahal pun tidak sebegitu menariknya?
Saya tidak tahu bagaimana menceritakan tentang hal-hal lain itu. Apa ini karna saya tidak pernah peduli?
Mungkin emang benar kalau saya tidak peka sama sekali.

Aah, lagi dan lagi, tak bosannya mengulang lagi.

Hell o again

Entah kenapa, padahal ga ada niat sama sekali.
Saat aku mengetikan tulisan ini, tertera pukul 3:20 AM di ujung kanan bawah laptopku.
Kayanya setiap kali ingin menumpahkan sesuatu dalam bentuk tulisan, baik di kertas maupun di words itu, selalu terasa dibebani, entah kenapa, lagi.
Aku menyadari, saat memasuki masa kuliah udah jarang, hampir ga pernah menulis lagi.
Bukannya gimana, males.
Bahkan saat ada tugas kuliah pun, apa pun itu, tentang hal-hal yang berbau menulis itu rasanya melelahkan, menguras tenaga lebih banyak daripada kegiatan outdoor.
Padahal sekarang udah semester ke-5 di Fakultas Hukum, tapi tetep aja begini.
Apa ya, apa saja lah.
Mau cerita apa ya? Besok-besok aja lah.
Entar jam 11 ada kuliah, tapi harus di kampus jam 9, jagain meja open recruitment organisasi yang udah kuikuti hampir 2 tahun ini.
Jadi organisasi apa yang udah kuikuti selama itu?
Jreng jreng jreng
Mahasiswa Pecinta Alam.
Eh ini udah cerita ya? Siplah. Besok-besok saja.

04/06/14

Yup, come on over


It's a sunday night, a night never to be trusted for emotions. So, a lot of you guys are gonna head home and either receive texts in the dead of night or actually compose them that are not going to be fully representative of how you feel for the rest of the day, for the rest of your week. Then you'll be reaching out, and if you're not reaching out you'll have someone else reaching out to you. And your friends, and your brain, and your morals, and your conscience have all trained you not to respond. But I'm gonna go against the grain and I'm going to suggest that the next time you get a message from the one you love, the only person in the world you love and can't talk to, that you respond. And you just write back when they ask you if you're up, and you're up, just write back, "Yup, come on over." Cause life is just too short to keep playing the game. Cause if you really want somebody, you'll figure it out later. Otherwise, you'll be laying in bed with a Blackberry on your chest staring at it, doing nothing for the rest of the night, hoping that it goes, "PRRR, PRRR, PRRR." If you love someone, if you love someone. If you love someone, if you love somebody. If you love someone. Don't say a word, say, "don't say a word, just come over. Just come over, just come over, don't say a word, just come over. Let me cry all over you, let me wish that you were someone different." If you love someone....

11/05/14

Shut up! Shh

I write this based on my objectivity, somehow I doubt if it's really objective.

I write this doesn't mean that I'm super right, I know that I'm just one of these people whom I'm gonna talk about.

People, without a must to talk honestly and out loud about what's happening in their minds, will always have opinions about everything and everyone, no one can ever stop and deny it.

They don't have to talk about it, they're free to keep it to themselves, they have their own reasons or they don't need any reason at all.

But people, with all their needs, always want to talk and be heard when they're talking.

They give opinion and more opinions, they talk all they want, once they get heard, they go on talking.

In other words, they want others to agree with them, it is the point, even when they try to ask others' opinions, to be democratic, they think.

When the others start talking, they try to listen, but they can't help it, they don't want to listen, so they pretend.

They give the look that shows full attention when others talk, but in their minds they're just some stupid egoist narcissists.

They get bored, they want so much to get out of the room, curse everyone in it.

But they choose to try, keep on pretending, be patient, don't want to lose some respect, really?

Then time passed, it's their turn, they give some opinions based on their shallow attention, have some arguments with no solutions, just causing new problems, it's like a vicious circle.

Because when they're all finished, it's not actually finished, it never is.

Then again, people, with their big ego, will always talk a lot when they feel superior or when they feel like having some confident, but somehow, they're being someone who like to underestimate everyone. And because of that they stop listening.

In fact, they're the stupid egoist narcissists.