Ya Allah yang aku ngga
ngerti kenapa masih kusebut Allah. Ya Allah yang sudah kutinggalkan satu tahun
lebih ini. Aku percaya engkau sebagai Tuhan yang universal bagi semua makhluk
di muka bumi. Aku percaya engkau sebagai yang maha segalanya yang tak pemaksa
seperti di dalam kitab-kitab itu. Dan masih saja aku memanggilmu Allah di dalam
doaku. Karena ketika aku berkata ya Tuhan, itu terasa menggelikan. Bolehkah kau
kupanggil Allah saja, Tuhanku? Kan, aku sudah merasa aneh menyebut kata itu.
Aku memohon rahmat dan ampunanmu atas segala dosa yang sengaja kulakukan. Dan
kuharap engkau tidak membunuhku dalam penderitaan.
Sering timbul
pertanyaan pada diri ini. Mengapa aku tidak pernah sholat dan tidak percaya
agama beserta aturannya. Apa aku sudah merasa tau segalanya sehingga aku berani
mengambil resiko untuk tidak mempercayainya? Kurasa ngga, aku belum cukup
belajar tapi keputusan sudah kuambil. Yang aku yakini namun kuharapkan tak
benar adalah. Aku pemalas. Aku malas sholat. Aku bosan harus lima kali
menyembah padamu. Bukankah mengingatmu saja cukup? Bukankah berbuat baik juga
cukup? Dan kalaupun aku berbuat jahat, kupastikan itu ngga melukai orang yang
kupeduli.
Tolong. Ini memang
terdengar meremehkanmu. Tapi. Tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam
sedalam-dalamnya, ini engga sama sekali. Kau pasti tau. Kau maha segalanya dan
tentu mengetahui adalah salah satunya. Kalau kau bilang aku pembohong maka
ampunilah aku. Karena kalo begitu salahku yang mempercayai kebohongan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar