14/03/12

Boleh kupanggil kau Allah, Tuhan?

Ya Allah yang aku ngga ngerti kenapa masih kusebut Allah. Ya Allah yang sudah kutinggalkan satu tahun lebih ini. Aku percaya engkau sebagai Tuhan yang universal bagi semua makhluk di muka bumi. Aku percaya engkau sebagai yang maha segalanya yang tak pemaksa seperti di dalam kitab-kitab itu. Dan masih saja aku memanggilmu Allah di dalam doaku. Karena ketika aku berkata ya Tuhan, itu terasa menggelikan. Bolehkah kau kupanggil Allah saja, Tuhanku? Kan, aku sudah merasa aneh menyebut kata itu. Aku memohon rahmat dan ampunanmu atas segala dosa yang sengaja kulakukan. Dan kuharap engkau tidak membunuhku dalam penderitaan.

Sering timbul pertanyaan pada diri ini. Mengapa aku tidak pernah sholat dan tidak percaya agama beserta aturannya. Apa aku sudah merasa tau segalanya sehingga aku berani mengambil resiko untuk tidak mempercayainya? Kurasa ngga, aku belum cukup belajar tapi keputusan sudah kuambil. Yang aku yakini namun kuharapkan tak benar adalah. Aku pemalas. Aku malas sholat. Aku bosan harus lima kali menyembah padamu. Bukankah mengingatmu saja cukup? Bukankah berbuat baik juga cukup? Dan kalaupun aku berbuat jahat, kupastikan itu ngga melukai orang yang kupeduli.

Tolong. Ini memang terdengar meremehkanmu. Tapi. Tapi dari lubuk hatiku yang paling dalam sedalam-dalamnya, ini engga sama sekali. Kau pasti tau. Kau maha segalanya dan tentu mengetahui adalah salah satunya. Kalau kau bilang aku pembohong maka ampunilah aku. Karena kalo begitu salahku yang mempercayai kebohongan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar