22/06/15

Cerita The Edge (1997)

Malam mungkin adalah waktu yang paling menyenangkan untuk berada di sekre. Hawa sejuk angin malam, suasana kampus yang tidak begitu ramai, wi-fi yang kencang meski jarang terjangkau di sekre, kadang ditemani lagu-lagu yang diputar melalui speaker dengan volume yang kebangetan, atau nyanyian dengan iringan gitar oleh para penghuni sekre. Dan satu lagi yang tak pernah habis, adalah obrolan-obrolan tentang apa saja yang bahkan sering diulang-ulang, yang bosan tak bosan tetap saja diperdengarkan dan diperbincangkan. Obrolan yang tak pernah habis itu termasuk obrolan mengenai film.

Mas Suwung, seorang anggota luar biasa Majestic-55, tiba-tiba membicarakan tentang sebuah film yang dianggapnya bagus, yang bertemakan survival. Dengan gayanya yang khas, terbata-bata ia mengatakan, “Anak GH (re: gunung hutan) wajib nonton film ini.” Sebenarnya saya tidak terlalu ingin tahu tentang filmnya, tapi besok-besoknya ia masih saja menceritakan tentang kekagumannya terhadap film tersebut. Saya pun coba mengetikkan “The Edge” di google. Di sebelah saya Mas Suwung melongokan kepalanya ke arah laptop, ia terlihat bersemangat. Ia pun bertanya, “Ada po filmnya di internet? Bisa didownload po? Film lama banget itu.” Sambil menahan ketawa saya membalas, “Mas, mas, di internet film setua apapun ada, yang penting koneksinya aja nih.” Ia pun puas saat saya berhasil mendapatkan download link film tersebut di torrent. Baru saya ketahui ia menontonnya pertama dan terakhir kali pada 2011 lalu.

Akhirnya dua hari kemudian filmnya selesai diunduh. Tidak, saya tidak segila itu menunggu dua hari hanya untuk mengunduh sebuah film. Tentu saja saya meng-resume-nya saat mengaktifkan laptop dan kebetulan ada koneksi. Ketika mas Suwung ada di sekre, saya segera melapor padanya. Tak sabar, ia meminta untuk menonton saat itu juga. Dan kami pun mulai menonton film tersebut, yang sampai ceritanya berakhir masih dengan setia ditemani oleh Kaka Sarno.

Jadi begini ceritanya saudara-saudara,


SPOILER ALERT! SPOILER ALERT! SPOILER ALERT!

***

Title
           The Edge
Year
           1997
Genre
           Drama / Survival
Cast 
           Anthony Hopkins as Charles Morse
           Alec Baldwin as Bob Green
           Harold Perrineau as Stephen
           Elle Macpherson as Mickey

Charles Morse adalah seorang pengusaha kaya raya yang hendak berkunjung ke suatu tempat yang akan dijadikan lokasi photo shoot istrinya, Mickey, seorang model fashion. Mereka rencananya akan pergi bersama dengan fotografer istrinya, Bob Green serta Stephen, asisten fotografer, dan beberapa crew lainnya menggunakan pesawat amfibi pribadi milik Charles. Ketika berjalan menuju pesawat, Charles diberi saran untuk tidak terbang di ketinggian dasar awan karena kemungkinan terkena serangan burung atau es yang bisa berakibat fatal. Di dalam pesawat Charles membuka sebuah bungkusan kado ulang tahun berisi buku berjudul “Lost in the Wilds” dan sebuah catatan pendek yang simpatik dari karyawannya. Ia tampak antusias. Setibanya di tempat tujuan, mereka disambut dan diantar ke sebuah rumah milik seorang lelaki tua bernama Styles. Setelah berkeliling menunjukkan isi rumah, ia mengingatkan kepada mereka semua untuk tidak pernah menaruh makanan sembarangan karena akan mengundang kedatangan beruang.

Dalam gelap malam di balik selimut sebelum akan tidur, Mickey meminta tolong kepada Charles untuk membuatkan sandwich di bawah. Charles pun turun ke dapur memenuhi keinginan istrinya tersebut. Sewaktu membuat sandwich ia melihat pintu yang terbuka dan ada makanan yang tidak ditutup di atas meja dan karenanya mulai memperhatikan keadaan sekitar, lalu cepat-cepat menutup pintu tersebut. Selesai membuat sandwich ia tiba-tiba dikejutkan dengan penampakan beruang hingga membuatnya terjatuh. “SURPRISEE”, semua orang berteriak. Ternyata kejadian tadi adalah sebuah setting-an untuk dirinya yang sedang berulang tahun. Mereka pun bergembira merayakan ulang tahunnya, Kemudian Bob meminta perhatian yang lainnya untuk mendengarnya berbicara. Ia menyampaikan rasa terima kasihnya dan memohon maaf kepada Charles atas kejutan mereka tadi, yang dilanjutkan dengan pemberian arloji dari Mickey dengan ukiran bertuliskan “to my beloved husband on his birthday from the luckiest woman in the world”. Bob juga menghadiahkan pisau lipat kepadanya.
Keesokan paginya adalah sesi foto Mickey dan dari atas Charles tampak tak fokus membaca buku sambil memperhatikan istrinya itu. Ia agak resah dengan kemesraan yang terlihat antara Mickey dan Bob. Lalu diketahui bahwa model pria Bob sedang sakit, sehingga ia dan Stephen merencanakan penerbangan ke suatu tempat dimana tinggal seorang pria lokal yang fotogenik. Charles diajak dan diyakinkan untuk ikut bersama mereka. Ketika sampai di rumah pria itu, mereka menemukan catatan di pintu yang memberitahukan kalau dia telah pergi berburu sejauh dua puluh kilometer ke utara. Tanpa dilihat oleh yang lainnya, Bob kemudian diam-diam mengantongi catatan itu. Sebelum pergi, Charles menggunakan pengetahuan barunya untuk memperingatkan pada yang lain agar menghindari lubang perangkap di luar kabin. Mereka pun kembali ke pesawat untuk melanjutkan perjalanan ke arah utara.

Di dalam pesawat, Charles yang sudah curiga dengan perselingkuhan Mickey dan Bob dengan samar bertanya bagaimana rencana Bob untuk membunuhnya. Sebelum percakapan berjalan lebih jauh, tiba-tiba saja pesawat menabrak sekawanan burung dan langsung terjatuh ke dalam danau, mengakibatkan meninggalnya sang pilot. Charles, Bob, dan Stephen dengan kesusahan menyelamatkan diri ke pinggir pantai. Mereka sekarang berada sejauh dua puluh kilometer dari tempat dimana orang lain kemungkinan mencari mereka, karena Bob malah menyimpan catatan tadi.
Tersesat, basah, dan kedinginan, tiga lelaki itu mencoba mendaki ke area yang lebih mungkin untuk dicari, hanya untuk mendapatkan seekor beruang mengintai mereka. Mereka mencoba menghindarinya dengan mengangkat dan menjatuhkan sebuah pohon tumbang sebagai jembatan untuk menyeberangi sungai. Stephen dan Bob menyeberang lebih dulu. Ketika tiba giliran Charles menyeberang, ia terjatuh ke sungai dan Bob segera meraih tangannya, menyelamatkan nyawanya. Aksi penyelamatan itu tampaknya membuat Charles meragukan kecurigaannya sebelumnya terhadap Bob.

Akibat serangan beruang tadi, Stephen terluka parah. Charles menghentikan perdarahannya dengan sebuah kain dan kemudian meminta Bob untuk mengubur kain itu. Namun Bob mengabaikan permintaannya dan malah meninggalkan kain itu yang mana baunya dapat menarik perhatian beruang. Malam itu, beruang pun menyerang ke tempat mereka dan Charles dan Bob terpaksa meninggalkan Stephen yang sudah tak berdaya lagi.
Walaupun bukan seseorang yang ahli, Charles dengan cekatan menerapkan pengetahuan yang didapatkannya dari buku yang ia baca sebelumnya untuk memandu mereka, dan keduanya pun mulai bisa bekerja sama, meski tetap saja ada rasa tidak percaya yang masih memberikan jarak di antara mereka. Lelah dan lapar, mereka menemukan jalan kembali ke sungai dan Charles membuat perangkap untuk menjerat binatang. Saat satu binatang terperangkap mereka begitu senang, namun beruang itu datang lagi sebelum mereka sempat mengambil binatang itu dan mereka lagi-lagi melarikan diri. Sementara masih dalam pelarian dari beruang, mereka melihat helikopter di atas dan sambil berlari mengejar, Bob berteriak memanggil tapi tentu saja gagal, pesawat itu pun menghilang dari kejauhan.
Dalam keputusasaan dan kelaparan, Charles merencanakan untuk mengumpan beruang itu lalu membunuhnya. Putus asa, Bob disemangati oleh Charles untuk mengatakan dan terus mengulangi "What one man can do, another can do!". Perkataan itu menjadi teriakan penyemangat bagi mereka dan mereka pun siap untuk melakukannya, yaitu membunuh beruang. Berbekal tombak dari cabang pohon, dan menggunakan kain yang sengaja dikenai darah, mereka memancing beruang itu ke dalam perangkap berayun dari sekumpulan kayu-kayu tajam, yang malah meleset melukai beruang itu. Mereka mundur dan beruang itu mulai menyerang Bob. Charles mengalihkan perhatian beruang itu, mengumpannya untuk pergi. Ketika beruang itu hendak menerkam Charles, ia segera menyangkutkan tombaknya di antara dua batu besar yang akhirnya menusuk perut beruang itu, menyelamatkan nyawa mereka berdua.

Sekarang kedua lelaki itu berjalan menuju arah selatan dan tak disangka-sangka menemukan sebuah kabin yang tak berpenghuni. Bob bergegas masuk, sementara Charles menyadari terdapat lubang perangkap di sekitar kabin. Di dalam kabin itu terdapat beberapa persediaan: minuman keras, teh, korek api, kayu, kompor, senapan dengan peluru, dan kano. Bob meraih senapan. Charles berpikir bahwa sungai itu seharusnya mengarah kembali ke pondok di tepi danau, sehingga mereka menguji kanonya untuk melihat apakah itu kedap air atau tidak.
Charles menawarkan teh kepada Bob dan mencari kertas yang dapat digunakan untuk menyalakan api. Dia teringat kotak di sakunya dari hadiah Bob, dan menarik lipatan kertas kecil yang ada di dalamnya. Sebelum Charles akan membakarnya, ia melihat ada tulisan di dalamnya. Tulisan itu merupakan keterangan berisi tiga item yang telah dibeli sekaligus: pisau yang diberikan Bob kepadanya, arloji yang diberikan istrinya kepadanya, dan juga sebuah arloji untuk Bob beserta sebuah pesan mesra dari Mickey. Charles menyadari bahwa Bob dan Mickey memang benar berselingkuh. Dia sekarang tahu bahwa Bob akan membunuhnya untuk mendapatkan kekayaannya dan istrinya. Kemudian Bob masuk ke dalam untuk minum. Di dalam terbongkar semua rahasia yang disembunyikan selama ini, dan sambil memegang senapan Bob memerintah Charles untuk keluar. Ketika Bob siap untuk menembaknya, Charles mengarahkan Bob hingga melangkah mundur dan akhirnya jatuh ke dalam lubang perangkap.

Bob mengalami luka tusukan yang sangat parah di kakinya dan Charles pun berusaha untuk mengobatinya. Dengan kondisi Bob yang semakin buruh, alih-alih membiarkannya yang telah mencoba membunuhnya, Charles tetap membantunya pergi bersama ke hilir dengan kano. Mereka membuat kamp dan api untuk menjaga Bob agar tetap hangat. Lalu Bob meminta maaf karena telah mengkhianati Charles dan mengatakan bahwa Mickey sama sekali tidak tahu kalau ia merencanakan untuk membunuhnya. Tiba-tiba sebuah helikopter penyelamat muncul dan Charles segera memberikan sinyal kepada mereka. Helikopter itu datang kembali menandakan bahwa mereka telah menerima sinyal itu. Namun Bob akhirnya meninggal sebelum helikopter itu mendarat.
Sesampainya di pondok tempat penginapan sebelumnya, terdapat  banyak orang yang menanti, mayat Bob dibawa keluar dari helikopter. Charles berjalan ke arah Mickey dan memeluknya lalu menyerahkan arloji milik Bob ke tangannya, mengekspresikan padanya bahwa ia telah mengetahui hubungan mereka. Setelah memberikan pernyataan kepada pers, wartawan menanyakan kepadanya apa yang telah terjadi pada temannya yang lain dan bagaimana mereka meninggal. Dengan air membasahi matanya dan dengan tak terduga ia membalas, "they died saving my life."

***

Desember 2014

20 komentar:

  1. Dan sekarang aku lagi nonton filmnya di tv

    BalasHapus
  2. Malam ini di trans TV saya sedang menonton nya

    BalasHapus
  3. Malam ini di trans TV saya sedang menonton nya

    BalasHapus
  4. Sekarang aku jg lagi nonton the edge di tivi.

    BalasHapus
  5. Mantap jadi gak usah nonton filmnya sampai malem2...

    BalasHapus
  6. Dan aku baru liat ni filmnya di trans :")

    BalasHapus
  7. Dan sekarang AQ lagi nonton di trans tv

    BalasHapus
  8. Wow Aku lagi nonton nih seru bgt menurutku

    BalasHapus
  9. Wah.ada yg sama denganku. Hhaha

    BalasHapus
  10. Baru saja selesai nonton nya Hari ini.. sungguh sangat mengesankan petualangannnya

    BalasHapus
  11. Yang jadi perhatian sy bagaimana charles sejenius itu.. Sudut pandang untuk mengambil tindakan keren sekali

    BalasHapus
  12. Yg menarik perhatian sy adlah tentang bagaimana charles sejenius itu.. Cara dia mengambil tindakan keren sekali, ketenangan, seperti punya bekal yg di siapkan kemarin di perpustakaan.. Sorry nyepam

    BalasHapus
  13. iya gw juga lg nonton filmnya sampe penasaran gw liat di google. mao tau aja si cewe bener bener selingkuh apa engga. eh tau taunya haha salut gw sama charles and jalan ceritanya.. good buat nih film

    BalasHapus
  14. kelaas dah pokoknya ini film gak bisa di coment dengan kata kata aja

    BalasHapus
  15. keren film ny, semalam gua nonton di TV, eh malah gangguan ga bsa laanjut nonton sampe selesai, mana judul film nya ga tau, gw sampe berjam2 nyariin film ini. dan berhasil jga, smalaman dan sampe siang ini gw twrus googling yg bersangkutan dgn film ini. poko ny keren abisss...

    BalasHapus